[flexy_breadcrumb]
Featured Image (Kisah Sukses Elon Musk _ Fokus pada Kendali, Bukan Dikendalikan!)~~~

Kisah Sukses Elon Musk : Fokus pada Kendali, Bukan Dikendalikan!

Venners, kamu tau gak? Salah satu orang paling sukses dan terkaya di dunia, Elon Musk, berhasil fokus pada kendalinya meski sempat menjadi korban bullying dan broken home semasa kecil, lho! Elon Musk tidak sama sekali menyalahkan keadaan, justru ia berhasil dewasa karena keadaan. Kisah Elon Musk mengingatkan bahwa suatu hal yang tak terduga kemungkinan terjadi dalam hidup. Keadaan itu tidak bisa dicegah, tapi kita dapat memilih dengan kendali yang kita miliki, mengendalikan atau dikendalikan oleh keadaan. Siapakah sosok Elon Musk ini? Mari kita simak kisahnya!

Masa Kecil Elon Musk
Elon di masa kecil merupakan seorang kutu buku yang jenius. Ia cenderung menarik diri dari lingkungan karena lebih senang menghabiskan waktu sendirian. Sifat Elon yang pendiam dan anti-social inilah yang membuatnya seringkali menjadi korban perundungan. Bahkan, Elon sempat dilarikan ke rumah sakit karena hidungnya patah akibat perundungan yang diterimanya. Orang tuanya yang memilih untuk berpisah, juga menambah kisah buruk bagi masa muda Elon.

Meski mendapatkan banyak hal buruk, Elon tetap fokus mengejar masa depan. Bahkan atas ketekunan dan ketertarikannya dalam ilmu pengetahuan Elon berhasil mendirikan perusahaan hebat seperti Zip2, Tesla, hingga SpaceX.

Pendidikan dan Bakat Luar Biasa Elon Musk
Kisah Elon sangatlah inspiratif karena sepak terjangnya dalam membangun usaha begitu luar biasa. Bakat dan ketekunan Elon diturunkan dari Ayahnya yang juga seorang insinyur di Afrika Selatan. Sang Ibu yang merupakan Ahli Gizi dan model juga menyumbangkan sifat dan sikap yang baik pada Elon.  

Pada usia 10 tahun, Elon sudah mahir menggunakan komputer. Kemahirannya membuat Elon berhasil membuat game sederhana pertamanya di usia 12 tahun. Sang Ibu, Maye Musk, membantu menjual game itu pada sebuah majalah dan berhasil mendapat 500 dollar AS kala itu.

Beranjak dewasa, Elon pindah ke Kanada dan kuliah di Queen’s University, Kingston. Salah satu universitas terbaik di Ontario, Kanada. Namun, setelah dua tahun kuliah, Elon pindah ke University of Pennsylvania. Di sinilah Elon berhasil mendapat gelar Sarjana Ekonomi dan Fisika. Bahkan, ia mendapatkan penghargaan untuk melanjutkan pendidikan doktoralnya di Stanford University. Sayangnya, Elon memilih berhenti kuliah untuk fokus mengembangkan usahanya.

Perjalanan Bisnis Elon yang Kian Meroket
Memiliki ketertarikan dalam bisnis Elon dan adiknya yang bernama Kimbal memulai usaha bernama Zip2 pada tahun 1995. Zip2 merupakan sebuah panduan kota online yang berhasil mendapatkan investor besar dengan menyediakan konten untuk situs baru The New York Times dan Chicago Tribune. Perusahaan Zip2 akhirnya dibeli oleh Compaq Computer pada tahun 1999dengan harga 307 juta dollar AS.

Hasil penjualan yang didapatkannya digunakan untuk merintis perusahaan baru. Lalu, Elon berpikir untuk membenahi sistem perbankan dengan mendirikan perusahaan jasa keuangan/ pembayaran online bernama X.com. Pada tahun berikutnya, terjadi akuisisi X.com yang menginspirasi Elon untuk membuat PayPal. Pada Oktober 2002, PayPal diakuisisi oleh eBay seharga US$ 1,5 miliar.

Elon Musk Menggila dengan Inovasi Luar Angkasanya
Akuisisi eBay terhadap PayPal yang dinilai dengan jumlah yang fantastis itu membuat Elon meraup banyak keuntungan. Elon pun kembali menginvestasikan uangnya untuk mendirikan perusahaan baru. Ketertarikannya pada astronomi mendorong Elon untuk mendirikan sebuah perusahaan penyedia jasa transportasi luar angkasa, SpaceX (Space Exploration Technologies) pada tahun 2002. SpaceX berkembang begitu pesat dengan terobosannya yang luar biasa. Bahkan pada tahun 2008, SpaceX berhasil meluncurkan roket keempatnya ke luar angkasa serta berhasil mendapatkan kontrak dengan NASA senilai 1,6 miliar dolar AS.

Peduli Terhadap Lingkungan, Elon Mendirikan Perusahaan
Selang setahun setelah mendirikan SpaceX tepatnya pada 2003, Elon kembali mendirikan perusahaan baru di bidang otomotif, yakni perusahaan mobil listrik bernama Tesla. Kepeduliannya terhadap lingkungan membuat Elon terinspirasi untuk menciptakan inovasi tersebut agar dapat mengurasi emisi. Kini, Tesla sudah tersebar luas dan terkenal akan kualitas serta kecanggihan produknya.  

Pada tahun 2017, Tesla Motors berganti menjadi Tesla Inc. Perubahan nama ini didasari keambisiusan Elon untuk merambah bisnis dengan memproduksi energi terbarukan. Bisnis clean-technya ini dilakukan sebagai upaya meminimalisasi limbah serta menjaga lingkungan.

Pencapaian Elon Sangat Mencegangkan
Hingga saat ini, banyak sekali penghargaan dan pengakuan yang berhasil diterima oleh Elon. Bahkan, Elon disinggung sebagai orang yang paling berpengaruh di bidang teknologi pada abad 21.  Kesuksesan Elon membuat ia berhasil menduduki posisi kedua orang terkaya di dunia 2021 menurut Forbes dengan total kekayaan senilai 151 miliar dolar AS.

Selain dikenal sebagai CEO yang sukses dengan berbagai bisnisnya, Elon juga dikagumi karena kepemimpinan dan juga keterampilan kewirausahaannya. Ia memiliki reputasi yang baik dan disinggung sebagai pengusaha sukses yang memiliki creative mastermind. Bahkan, Elon berhasil menciptakan lingkungan yang positif dan komprehensif di seluruh perusahaan yang ada dalam naungannya.

Venners, kisah inspiratif Elon Musk ini merupakan pengingat bahwa fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan itu jauh lebih penting daripada terkendali dan terpengaruh atas keadaan dan pengaruh luar. Perceraian orang tua serta bullying yang diterima Elon ditanggapi sebagai suatu perjalanan hidup yang berharga baginya. Elon tidak bisa memaksa keadaan agar selalu bisa sesuai dengan kehendaknya. Dengan bijaknya, Elon memilih untuk menerima keadaan dan tetap fokus mengejar cita-cita dan menebar manfaat bagi banyak orang.

 Ayo kendalikan diri dan jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri, Venners!

Penulis: Widi Suryati

Edvan Global Link,
Your Education and Career Planning Partner

Referensi:

Taisya, Trimaya R. 2021. Elon Musk Sosok dibalik Suksesnya Tesla dan SpaceX. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 


Yuk baca info menarik lainnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *